Medikacare

Bahaya Menggunakan Gurita pada Perut Bayi - Medikacare

Bahaya Menggunakan Gurita pada Perut Bayi - Medikacare

Banyak tradisi di masyarakat yang memberikan aturan dalam merawat bayi, salah satunya adalah anjuran untuk membedong perut bayi dengan gurita. Penggunaan gurita dikatakan dapat mencegah masuk angin, mengecilkan perut, dan mencegah pusar bodong. Benarkah demikian? Lantas, adakah bahayanya dari penggunaan gurita? Simak informasinya pada artikel Medikacare berikut.


Penggunaan gurita pada bayi sebenarnya sangat bertentangan dengan dunia medis. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga sudah melarang penggunaan kain lilit ini karena dinilai tidak memberikan manfaat bagi kesehatan bayi. Sebaliknya, penggunaan gurita pada perut bayi justru bisa menimbulkan bahaya.


Fakta Seputar Manfaat Gurita untuk Bayi

Kebenaran mengenai manfaat gurita untuk bayi belum terbukti dalam medis. Berikut penjelasan seputar fakta penggunaan gurita untuk bayi:

1. Tidak Mencegah Masuk Angin

Perlu Bunda ketahui, masuk angin dapat terjadi pada bayi karena ia terlalu banyak menelan udara saat menyusu. Artinya, untuk mencegah masuk angin yang tepat dilakukan dengan memosisikan bayi dengan benar ketika menyusu, bukan dengan gurita.

2. Tidak Mengecilkan Perut Bayi

Sama seperti mencegah masuk angin, penggunaan gurita juga bukan cara yang tepat untuk mengecilkan perut bayi. Ukuran perut bayi yang tampak besar ini terjadi karena otot perutnya masih belum sempurna, sehingga dorongan dari dalam perut membuat tampak menonjol.

3. Tidak Mencegah Pusar Bodong

Pusar bodong terjadi karena otot cincin perut yang tidak menutup sempurna setelah bayi lahir. Akibatnya, usus menekan pusar dan membuatnya tampak menonjol. Penggunaan gurita pada perut bayi tidaklah efektif dalam mencegah pusar bodong.

Sejumlah Bahaya Penggunaan Gurita pada Perut Bayi

Penggunaan gurita pada bayi tidak memberikan manfaat apa pun. Sebaliknya, pemakaian kain lilit pada bayi ini berisiko menimbulkan beberapa bahaya berikut:

1. Meningkatkan Kemungkinan Bayi Gumoh

Penggunaan gurita yang terlalu kencang dapat meningkatkan frekuensi gumoh dan muntah pada bayi. Hal ini terjadi akibat gurita menekan perut bayi, sehingga makanan yang sudah masuk ke lambung naik kembali ke kerongkongan.

2. Menyebabkan Biang Keringat

Gurita yang digunakan terlalu kencang juga bisa membuat bayi kegerahan dan berkeringat. Kondisi tersebut dapat menyebabkan munculnya berbagai masalah pada kulit bayi, seperti biang keringat. Ini terjadi karena keringat yang menempel di kulit tidak dapat menguap dengan baik saat terhalang gurita.

3. Membuat Bayi Kesulitan Bernapas

Bahaya lain yang bisa terjadi dari penggunaan gurita adalah membuat bayi kesulitan bernapas, terutama jika lilitannya terlalu kencang. Pasalnya, sistem pernapasan bayi belum cukup matang dan ia lebih sering menggunakan otot perutnya untuk bernapas.

Nah, lilitan gurita yang terlalu ketat di bagian perus sudah pasti bisa mengganggu pernapasan bayi. Jika hal ini terjadi, bayi bisa kesulitan bernapas, batuk, hingga terlihat pucat akibat kekurangan oksigen.

4. Kerusakan Organ

Jika bayi secara terus-menerus kekurangan oksigen akibat menggunakan gurita, organ-organ tubuhnya akan mengalami kegagalan fungsi. Detak jantung, tekanan darah, dan kekuatan ototnya akan menurun yang membuatnya berisiko kehilangan kesadaran. Pada kasus yang parah, bayi bisa meninggal akibat kekurangan oksigen.

Setelah mengetahui bahaya dari penggunaan gurita pada bayi, sebaiknya Bunda mempertimbangkan kembali jika ingin menggunakannya. Bunda juga bisa berkonsultasi dengan dokter terkait kegunaan dan dampak yang mungkin terjadi sebelum menggunakan perlengkapan apa pun pada bayi.

Jika si kecil menunjukkan gejala gangguan pernapasan, seperti batuk, perubahan pola pernapasan, kulit membiru, dan mendengkur setelah menggunakan gurita, sebaiknya segera periksakan ke dokter agar diberikan penanganan yang tepat.

Artikel Lain

10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
MPASI - Medikacare
MPASI - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB